Foto diambil dari anawalls |
Bagiku sekarang, rumah adalah tempat dimana aku bisa merasa nyaman. Dimana kenyamanan itu ada, di situ aku akan pulang ke “rumah”.
Terlalu sering
melihat cerita/foto traveling orang lain, membuatku juga ingin melakukannya. Aku
selalu berkeinginan untuk menjelajah Indonesia ataupun negeri lain sebelum aku
berumah tangga. Nyatanya, keinginan itu tak juga tercapai sampai akhirnya aku
menikah. Mungkin dengan menikah, inilah gerbang untukku mewujudkannya. Suamiku
bekerja nomaden. Sekitar tiga bulan sekali atau lebih, ia pindah lokasi kerja. Dari Pulau Jawa
sampai luar pulau. Tiga hari setelah menikah, aku diboyong ke pulau terpencil
di Kalimantan Utara, yakni di Tarakan. Walaupun terpencil, kota ini cukup
disebut kota. Ramai.
Ah, tak
menyangka akhirnya aku bisa pergi ke luar pulau.
Dari dulu aku
tak pernah merantau jauh. Hanya sekitaran Jawa Tengah. Untuk kali ini, kurasa
terlalu jauh. Seringkali aku merindukan rumah dengan segala kesahajaannya. Namun, hidupku kini sudah berubah. Tak seharusnya
aku bersikap manja dan selalu merengek-rengek untuk minta pulang. Rindukan bermanja-manja
dengan orangtua dan saudara-saudaraku. Tujuan hidupku sekarang adalah membuat
masa depan. Tak apa jauh dari mereka. Asal mereka selalu dalam keadaan sehat.
Dua bulan
berada di sini, sudah tiga kali aku berpindah tempat tinggal. Pun, di sini hanya
beberapa bulan. Aku harus bersiap-siap jika lain waktu harus dipindah ke lain
tempat. Tak hanya itu. Sekarang memang telah merubahku. Tak hanya di Banjarnegara tempatku pulang, tapi juga Bandung
kota kelahiran suamiku.
“Rumah”,
mungkin aku merindukannya. Tapi untukku sekarang, rumah tak lagi hanya kota
kelahiran ataupun kota dimana ada saudara-saudara kandung berada. Rumah bagiku
adalah tempat dimana aku bisa merasa nyaman. Dimana kenyamanan itu ada, di situ
aku akan pulang ke “rumah”.
No comments:
Post a Comment