Bukan bermaksud
menggurui ataupun bersikap seolah aku ini adalah warna putih yang akan
selamanya putih. Tidak. Aku pun bisa mengubah putih menjadi hitam, jernih
menjadi keruh dan langit biru menjadi mendung. Hal ini berbanding lurus dengan
tingkat keimanan seseorang. Bahkan keimanan seseorang bisa dilihat dengan
grafik. Kadang diatas, kadang dibawah dan kadang juga stabil. Begitu juga
kehidupan kita. Akan selalu berputar seperti roda. Termasuk aku.
Dunia ini adalah sebuah
perjalanan. Perjalanan untuk mencari bekal dikehidupan selanjutnya. Jadi, nafas
yang masih kita miliki sekarang ini tidak akan abadi. Raga yang kita miliki
akan sirna. Harta yang kita punya pun tiada arti setelah memasuki dunia
selanjutnya. Bisa jadi 2,3 detik yang lalu atau 1,2 hari yang lalu kita masih
dalam keadaan baik-baik saja. Senyum kita masih mekar, namun setelahnya… kita
tidak akan tahu masih adakah nafas dalam tubuh yang kita miliki ini. Begitu
mudahnya Sang Pencipta mengambil kembali apa yang menjadi milik-NYA.
Mengingat kematian. Ya.
Kita juga dianjurkan untuk selalu mengingat kematian. Mengingat tidak sama
dengan mengharap atau menghindar dari kematian. Karena kematian pasti akan
mendatangi kita suatu saat ini. Dalam keadaan apapun, jangan lupakan untuk
selalu bersyukur. Karena dengan bersyukur, akan mengingatkan kita untuk tidak
menyombongkan diri.
"Ya Allah,
hidupkanlah aku sekiranya hidup itu lebih baik bagiku dan matikanlah aku
sekiranya kematian itu lebih baik untukku."
1 comment:
minimal kita sudah berusaha untuk tetap menjadi lebih baik. Semua oasti ada maknanya..
Keep istiqomah mbak :D
Post a Comment