Foto by: D.Y.N
Kau adalah alasan yang ingin aku tulis.
Sengaja kubiarkan kau berada dalam ruang kebebasan.
Aku tak ingin membebanimu dengan segala keinginanku. Saat diam menjadi
satu-satunya pilihan yang bisa dilakukan. Percayalah, bahwa aku tidak melarikan
diri darimu.
Andai aku bisa memaknai arti kehadiranmu tanpa perlu
dikatakan, mungkin kita masih bisa berbincang lewat suara. Andai aku bisa
menangkap alasan di setiap sikap acuhmu, mungkin aku tidak akan lagi menaruh
pengharapan. Sayangnya, aku tidak sehebat itu.
Pemaknaan imajiner hanya kudapat dari sudut
pandangku.
Bicaralah. Aku ingin kau memberikan sebuah alasan
untuk memilih tinggal atau berlalu.
No comments:
Post a Comment