Bukan
penyesalan namanya jika tidak datang terlambat. Terlambat!
Bila di
dunia ini tercipta mesin waktu, tidak akan ada manusia yang hidup dalam
penyesalan. Tidak ada kesalahan, tidak ada perbaikan diri, dan tidak perlu ada hukum.
Waktu
berjalan maju. Sedetik saja melewatkannya, waktu itu tak akan pernah kembali. Semakin
kamu diam dalam penyesalan, waktu itu akan terus berjalan menjauhimu. Sesal pun
tiada guna. Lalu kau bisa apa lagi?
Lirik ini
mewakilinya..
Kesalahanku melewatkanmu hingga kau kini
dengan yang lain, maafkan aku..
Jika berulang kembali, kau tak akan
terlewati. Segenap kucari, dimana kau berada..
Walau kuterlambat, kau tetap yang terhebat..
Aku telah melewatkan sesuatu. Sesuatu yang nampak kecil namun
ketika pergi, kehilangan itu ada. Senyum yang selalu menungguku di depan pintu,
namun pintu itu tak pernah terbuka. Aku hanya membuka sedikit jendela agar aku
bisa menghirup udara segar. Saat aku sibuk dengan duniaku sendiri, bahkan masih
setia untuk menunggu di depan pintu.
Kupon undian pun memiliki batas kadaluarsa. Senyum itu telah
berpindah ke pintu lain. Akhirnya, aku hanya bisa tersenyum kecut. Tak ada senyum
yang menungguku lagi di depan pintu.
Sebut satu nama #YangTerlewatkan dalam hidupmu.
Lalu aku hanya bisa bernyanyi untuk menjawabnya:
Apa yang salah dengan lagu ini
Kenapa kukembali mengingatmu
………………
Kau harus bisa, bisa berlapang dada
Kau harus bisa, bisa ambil hikmahnya
Karena semua, semua tak lagi sama
Teruntuk #YangTerlewatkan, yang pernah datang menghampiri, menggandeng
tanganku hanya untuk menyebrangkan jalan kemudian mengantarku pulang. Walaupun,
aku pernah menghalaunya di depan pintu. Namun #YangTerlewatkan masih peduli.
No comments:
Post a Comment