Dear Stiletto Book..
Antara
aku dan kamu, Stiletto, adalah pertemuan yang tidak terduga. Berawal dari,
“Umm, selamat mencoba, semoga beruntung.
Dan semoga apa yang kamu cita-citakan tercapai.” Sebuah pesan singkat datang
dari temanku yang dikirim bersamaan dengan sebuah poster lowongan magang melalui
WhatsApp.
Mataku berbinar. Ini adalah kesempatan
untuk mengenali dunia penerbitan buku. Ya, kesempatan. Karena aku tahu, akan
ada banyak pesaing yang akan ikut mendaftar yang jauh lebih hebat dariku.
Dengan mencoba, kita akan mengetahui hasilnya. Semacam mencoba undian lotre.
Aku mengirimkan lamaran. Hari-hari berlalu. Sampai suatu ketika, nomor tak
dikenal menelpon saat aku tengah asik menikmati liburan di air terjun. Napasku
tersengal-sengal menjawab telpon dari owner-nya
Stiletto.
Sepersekian detik kuputuskan untuk
mengiyakan tawaran itu dengan gembira. Finally,
aku bisa duduk manis di kantor Stiletto bersama senior-senior yang akan
memberiku pengetahuan baru dengan statusku sebagai anak magang. Anak magang?
Haha. Terima kasih Stiletto untuk kesempatannya.
Stiletto, mau tahu apa mimpi kecilku?
I
wanna have a book.
Itu mimpi kecilku yang ada dalam daftar
mimpiku. Aku harus mencapainya bila ingin mimpi itu tercoret dengan pena merah.
Selama kurun waktu 2.5 bulan, tentunya
banyak ilmu yang aku dapat. Mulai dari bagaimana melakukan promosi produk agar
menarik pelanggan, bagaimana bersikap yang baik dalam melayani pelanggan, sampai
kesempatan untuk ikut meng-edit
naskah walau masih tahap belajar. Mau tak mau aku harus belajar juga mengenai
tata cara penulisan, termasuk EYD dan KBBI. Selain itu, ajakan untuk mengikuti
acara bedah buku dan seminar membuka mataku bahwa dunia buku bisa melebarkan
sayap. Tak hanya jadi kutu buku di rumah dengan setumpuk buku. Nah, kamu tahu
Stiletto? Ilmu paling sederhana yang aku dapat tapi jutru inilah yang paling
utama. Menulis tanpa membaca adalah nothing? Kalimat tersebut adalah tamparan
keras untukku. Kata itu mampir ditelingaku dari senior Stiletto.
Ah, aku begitu sombong dengan tulisanku
yang masih tak keruan itu. Setelah aku berhasil melihat dan merasakannya, untuk
apa aku mempedulikan argumen orang lain? Pikirku. Padahal, justru dengan
membaca wawasan kita akan semakin berkembang, jendela dunia semakin luas. Tapi
tidak denganku. Aku memilih untuk menutup mata dan telinga agar aku bisa
menjadi tuan dalam tulisanku. Sekali lagi aku salah. Oke fix.
Saat-saat menjalani magang, adalah
waktu-waktu terbaik yang aku punya. Lewatmu, Stiletto, aku bisa belajar hal baru.
Bersamamu, aku memiliki peluang lebih. Denganmu, aku bisa kenal dengan sebuah
distributor buku yang mau membukukan tulisan-tulisanku yang sejak lama hanya
menjadi draft dalam leptopku, walaupun
melalui jaur penerbitan indie. Inginku tak muluk-muluk sebenarnya, hanya ingin
mempunyai buku karya sendiri. Aku tak peduli orang lain akan membeli dan suka,
ataupun malah sebaliknya. Karena bukan itu tujuanku. Dan sebuah kado terindah
datang tanpa diduga itu ketika aku diberi kesempatan oleh distributor yang
mencetak bukuku untuk launching. Saat
launcing di acara festival buku indie,
bukuku berada dideretan rak di toko buku tersebut. Itulah tujuan kedua dari
mimpiku. Ya, walaupun itu hanya beberapa hari dan bisa dihitung jumlahnya. It’s ok.
Eh, ngomong-ngomong, tiba-tiba kangen pengen
makan mie ayam yang biasa lewat kantor Stiletto yak. Apa kabar juga sama masnya
yang jual yang malu-malu meong itu. Ah, lupakan.
Buat Stiletto, dengan agenda menerima anak
magang tiap 3 bulan sekali, itu ide yang bagus banget. Stiletto jadi bisa berbagi
pengetahuan kepada orang-orang yang memang juga tertarik seputar dunia
penerbitan, seperti aku ini.
Untuk buku Stilleto sendiri yang aku
suka, berjudul Everything Is Alright karya Dr. Sri Damayanty Manullang. Dari
buku ini aku bisa mengambil pelajaran hidup bahwa sesulit apapun masalah hidup,
kita harus bangkit dan berjuang lagi. Buku Pre Wedding Rush juga keren :D
Oh, well,
kurasa cukup sekian surat dariku, Stiletto. Buat Stiletto, makin sukses ya ke
depannya. Sekali lagi terima kasih untuk kesempatannya. See you next time :D
Nama :
Umu Umaedah
Instagram : umu.umaedah
Email :
umu.umaedah@gmail.com
1 comment:
Hallo Umae.... :)
Makasih ya suratnya. Duh, jadi inget saat-saat Umae masih ngantor nih. Semoga apa yang didapat di Stiletto Book selama 2,5 bulan kemarin bisa bermanfaat ya. Salam sayang selalu.... :*
Post a Comment