"Jangan bersedih, meskipun kau
sangat merasa tersakiti dengan apa yang dikatakan orang lain terhadapmu. Jangan
bersedih, meskipun apa yang kau perbuat belum membuahkan hasil yang memuaskan
untuk dirimu. Jangan bersedih, meskipun tatkala orang lain memandang rendah
terhadap kemampuan yang kau miliki. Jangan bersedih, meskipun engkau telah
banyak kali terjatuh dan tersungkur sehingga hendak menangis."
“Bukan karena hari ini indah maka kita bahagia, tapi
karena kita bahagia makan hari ini indah.”
Dear Ummu,
Hidup ini
terlalu berharga untuk kau sia-siakan. Bersedih, menangis sebenarnya boleh
saja, asalkan jangan terlalu berlarut. Kita wanita yang biasa menggunakan
perasaan. Menangislah bila perlu. Tuangkan segala emosi mu di dalam tangis mu.
Luapkan semua perasaan mu dalam linangan air mata. Air mata bahagia ataupun air
mata kesedihan. Untuk air mata yang disebut kesedihan, jangan biarkan itu
terlalu lama. Semalam saja sudah cukup. Paginya kau harus tersenyum kembali
seperti cahaya sunrise di pagi hari.
Bagi penikmat
alam, sunrise adalah hal yang istimewa. Sebuah kado terindah di pagi hari yang
mampu mengembalikan semangat setelah kelelahan melakukan pendakian. Atau untuk mereka
para pecinta pagi.
Apalagi untuk
bersedih dan menangisi orang yang tak memperdulikan itu. Please ummu, jangan
over dramatis. Sesungguhnya lelaki yang membuatmu besedih adalah lekaki yang yang
tak pantas untuk menjadi imam mu. Apalagi lelaki yang membuat mu menaruh banyak
harapan lalu menjatuhkan mu. Dia tak layak untuk masuk dipikiran mu.
Kau juga tak
perlu bersedih atas kegagalan mu. Thomas Alfa Edison saja mengalami kegagalan
lebih dari 9000 kali untuk menjadi orang besar. Kenapa kita yang hanya baru
gagal berapa kali sudah merasa bila kita tak mampu??
Thomas Alfa Edison: “Saya sukses, karena saya
telah kehabisan apa yang disebut kegagalan”
Bukankah
cita-cita mu menjadi penulis?? Maka menulislah sesering mungkin. Jangan
pedulikan orang lain yang menganggap tulisan mu tak layak untuk dipublikasikan.
Dan jika ada kritik dan saran mengenai tulisan mu, berterima kasihlah padanya.
Itu berarti orang tersebut peduli terhadapmu.
Kritik dan saran
yang didapat bisa kau jadikan masukan untuk kedepannya. Segala sesuatu yang kau
kerjakan dengan sungguh-sungguh nantinya akan membuahkan hasil. Oke ukhti?? La
Tahzan Ukhti (^_^)…
Terima Kasih
untuk mereka yang sudah mau membaca tulisan ku. Arigatoo….
1 comment:
tetap semangat mbak ummu...
Post a Comment