Komitmen awal adalah
menulis random selama 30 hari. Tapi sebelumnya aku minta maaf buat diri ku
sendiri karna tidak mematuhi komitmen awal. Aku ketinggalan banyak deadline yang seharusnya sudah ku
posting dari 10an hari yang lalu. Selama hampir 10 hari itu aku ke Jakarta. Dan
aku tak membawa si leptop biru ku. Tapi aku membawa pena dan notebook sebagai
penggantinya. Aku pun tak berhenti menulis. Sekarang, hanya perlu waktu untuk
menyalinnya ke dalam softcopy. Jika
bukan karna memberatkan hal ini, aku mungkin masih akan ada di Jakarta sampai
lewat tanggal 7. Tapi sesuai janji “30 days to write” ku harus kelar akhir
bulan ini. Oke lanjut dah (^_^)
“Berkaryalah
tanpa harus punya keinginan untuk mendapatkan uang dan ketenaran. Lebih dari
itu adalah bonus.”
“Menulislah
sebaik mungkin tanpa harus membuktikan apapun dan kepada siapapun.”
Kata mutiara ke dua,
lalu bagaimana bila aku ingin membuktikan untuk diri sendiri?? Membuktikan
bahwa aku mampu. Ingin membanggakan diri sendiri. Karena aku menyukainya, maka
aku melakukannya. Kata mereka yang tidak mengerti arti kesukaan, mereka
mengolok ku. “Hanya membuang waktu” atau “Coba mengerjakan hal lain daripada
seharian hanya diam memandangi leptop.”
Sakit mata memang iya.
Aku akui mataku sering sakit lama-lama menatap media ini setiap hari. Tapi aku
tak mempermasalahkannya. Bahkan dalam keadaan mengantuk pun bila tulisanku
belum selesai, aku tak akan berhenti menulis. Alhasil aku terbiasa tidur ± 5 jam perhari dari 8 jam
yang sering dianjurkan.
1 bulan belakangan
ini, benar-benar semangat menulisku sangat mengebu-ngebu. Selepas proyek 30
hari ku selesai, aku ada proyek baru. Kalau proyek 30 hari ku hanya untuk media
pembelajaran dan kesenangan, proyek berikutnya akan mendapat feedback dari
setiap artikel yang dimuat. Pengiriman tak terbatas. Untuk itu, menulislah
sebanyak mungkin.
1 comment:
hayo um,,tetap semangat...
Post a Comment