Liburan
UAS semester genap yang sebentar lagi akan berakhir ia habiskan di kota
Semarang. Ia mendapat tawaran pekerjaan magang di Kantor Perpajakan. 1 bulan adalah waktu yang ia butuhkan
untuk menyelesaikan proyek tersebut.
“Tersangkut
– di Tugu Muda Semarang”
Begitulah
update status terakhir gadis pemuja SheilaOn7 ini di akun Facebooknya.
Disela-sela pekerjaan yang menumpuk ia habiskan untuk menikmati sisa-sisa
liburan.
“Waahhh
cantiknye langit malem ni. Suke suke suke.” Ucapnya menirukan logat ipin upin. “Wahh
ternyata dunia ini sempit ya Kak?” Sebutan untuk sepupu Sheila.
“Kenape
lu?”
“Ituh
depan kita, ada yang aku kenal euy.”
“Sapa
dong.” Saran Kak Tyo.
“Nggak
mau!! Dulu dia musuh ku sewaktu SMP.”
“Gaya
lu La La . . . Hari gini masih punya musuh.”
“Ahh
diem lu Kak.” Sentak Sheila sewot.
“Ye
si eneng, Kakak tinggal kawus lu ilang disini. Mau?”
“Hihiii
jangan.” Jawabnya meringis memelas.
“Ngapain lu La, nyangsang-nyangsang
di Tugu? Menuh-menuhin Semarang aja.”
Weew
sapa nih orang sok care amat sama aku.
Di
liatnya profil orang yang komen statusnya barusan. Rezha Rahmansyah . Nggak
jauh-jauh ternyata anak satu kampus dia.
“Emang kita kenal yak?” Balas
Sheila.
“Nggak tau kamu kenal aku apa
enggak tapi aku tau kamu. Mukamu sliweran terus dikampus. Nyepetin.”
Gilaa
ini anak. Beraninya, udah sok kenal, gaya pula.
“Sialan. Kelas berapa si? Pindahan
yak? 2 tahun kuliah keknya belum pernah liat mukamu deh.”
“Kamu nggak gaul si. Makanya kalo
jalan jangan nunduk mulu. Nyari duit jatuh ato apaan si?? Kelas C. Satu
angkatan kale sama kamu.”
Semakin
lama semakin membuat Sheila merasa penasaran. Ada karakter yang ia cari selama
ini dari orang ini yang tak ditemukan di orang lain. Sejak perkenalan singkat
itu mereka semakin akrab hari demi hari.
* * * * *
“Aku
liat kamu mah udah dari makrab dulu La. Kita lagi beres-beres tuh mau cabut. Akunya
lagi ngiket tali sepatu noh, eh pas waktu mau berdiri tiba-tiba mukamu nongol
persis didepan mataku. Gila kaget banget sumpah muke lu serasa kaya setan La.
Bikin jantungan aja.”
“Ya
elah. Muka ku salah apa ya? Ya Alloh, ampuni dosa anak ini. Tempatkan dia
disisimu. Amiiin.”
“Ehh
ehh doa mu kek buat orang mati aja. Ahh kurang ajar!!”
“Hhehew..:
p”
Adanya
Rezha membuat hari-hati Sheila semakin berwarna-warni. Status mereka bukan
pacar namun bisa dibilang seperti layaknya pacar yang sedang menjalin hubungan
LDR. Mereka hanya
berkomunikasi lewat handphone. Bahkan kalaupun bertatap muka di area kampus,
mereka berpura-pura saling tidak mengenal.
Rezha
punya pacar satu kelas dengannya. Farah namanya. Dia terlalu sensi dan over protective bila Rezha dekat dengan
wanita lain. Bahkan Rezha harus menjauh dari Sahabat masa kecilnya demi Farah. Bodoh!!
8
bulan sudah mereka saling mengenal. Seperti ada sebuah ikatan yang tak bisa
menjauh begitu saja. Sama-sama saling membutuhkan, itulah yang mereka rasa.
Namun Sheila maupun Rezha saling menyembunyikan perasaannya. Rezha, walaupun dia
nggak bisa jauh dari Sheila, ia tetap belum bisa memutus hubungan dengan Farah.
Farahlah yang ia cintai. Sedangkan Sheila hanya sosok pendatang yang mampu
mengobati lukanya. Berkali-kali diketahuinya Farah bersama laki-laki lain, ia
hanya bisa berharap Farah akan segera menyadarinya.
Sedangkan
Sheila, ia hanya merasa Rezha hanyalah sosok peri dimana Rezha selalu ada
ketika Sheila membutuhkan. Saling membutuhkan namun tak mau memiliki sebelum
hari yang tepat itu mempertemukan mereka lagi. Itu lah yang menjadi prinsip
keduanya.
Akhirnya
keakraban mereka diketahui oleh Farah. Posisi Sheila lah yang paling
dipersalahkan.
*
* * * *
“Ndra,
emang aku salah yak akrab sama pacar orang? Tapi Ndra, aku nggak bermaksud ngrebut
cowok itu dari nya. Aku cuma pengen ada disamping dia apapun keadaannya.”
“Kamu
ini ngomong apaan si La?”
“Jadi
gini Ndra…..” Jelas Sheila pada awal sampai akhir.
“La,
dimata ku kamu tetep aja salah. Kenapa kamu harus masuk dikehidupan mereka.
Sekarang apa kamu nggak malu dikatain ngrebut pacar orang?”
“Ndra,
kok kamu nyalahin aku juga?? Aku kira kamu bakal belain aku?”
“Kamu
mau dengerin aku nggak?”
“Iyya…”
“Sekarang
kamu jauhin mereka. Aku nggak mau perasaan mu dipermainin. Rezha, dia itu
egois. Nggak mau kamu jauhin tapi dia masih nggak bisa nglepas pacarnya. Cowok
macem apa.”
“Ndra
jangan mojokin aku dong……”
“Kamu
tau nggak si, kalo ada orang yang bener-bener cinta sama kamu. Dia rela jadi
tempat sampah mu buat denger semua cerita-cerita cintamu. Itu lebih sakit. Maaf
La, aku sayang kamu…”
“Nut
nut nut..” Indra memutus telfonnya.
“Apa-apaan ini semua. Ahhh aku bisa
gilaaaaa!!” Jeritnya.
***************************************************************
Sorry gan, ane potong ceritanya. Ntar tunggu part 2 aja yaa. Tapi cerpen yang ane share emang sengaja di potong-potong gan. Kenape?? Udeh kagak usah tanya. Terima kasih sudah membaca :)
2 comments:
nice story,,
Btw ceritanya dipotong biar bermunculan hantu" penasaran yak..??
biar nggak di copi orang tepatnya :D
Post a Comment