Harusnya postingan gue
hari ini udah memasuki tulisan ke-8. Berhubung dari kemarin mendekati lebaran, dan
banyak aktivitas jadi gue belum sempet buat nulis lagi. Tapi gue pastiin, hingga
akhir 31 Agustus 2013 tulisan-tulisan ini bakal kelar kok (^^,) ….. Oke. Let’s
see…
Lama-lama gue bosen,
mules denger kalimat-kalimat yang emang semestinya nggak terucap. Pertama, “Aku
cinta kamu”. Kedua, “Aku sayang kamu”. Ketiga, “Mau nggak jadi pacar ku??”
Itu bikin gue bengong
bego aja. Segitu pengen kah, lo pengen milikin seseorang itu??
Atas dasar apa?? Cinta?
Mungkin aja itu bukan
cinta. Tapi hanya sebuah emosi. Lo harus bisa bedain mana cinta yang tulus dan
cinta yang hanya manis dibibir saja. Terkadang perbedaan itu aja susah buat
dipahamin. Yang tulus dianggap modus sedangkan yang modus dianggap tulus. Yang
tulus pun terkadang terkalahkan oleh yang bermodus. Ckckckck jaman sekarang. Seberapa jauh sudah lo
bisa mahamin doi?? Atau, yakin dengan adanya lo, bisa buat doi behagia?? Atau
malah sebaliknya??
Perasaan cinta dan
perasaan memiliki itu ternyata berbeda. Terkadang cinta itu emang tak harus
dimiliki. Ia akan lebih baik berada diluar lingkaran kita. Bukankah bila ia bahagia,
kita pun bisa ikut tersenyum?? Sedangkan perasaan ingin memiliki adalah
perasaan semacam membutuhkan. Kita butuh seseorang itu dalam kehidupan kita.
Gue pernah nemuin
semacam catatan kecil di dalam jok motor gue. Gue nggak ngerti gimana caranya
kertas itu bisa masuk dan sejak kapan udah nongkrong di dalem. Entah hanya
sebuah catatan omong kosong yang ditinggalkan oleh orang-orang iseng diluar
sana atau apalah gue nggak mau mikirin terlalu jauh, tapi menurut gue itu jauh
lebih sopan. Pemiliknya meninggalkan sebuah nama dan no handphone dan menulis
sebuah kalimat “Jika diijinkan, bolehkah saya berta’aruf dengan mbak?”.
Terdengar aneh namun buat gue itu kalimat yang sangat sopan untuk menghargai seorang
wanita. Setelah gue inget bener-bener, mungkin surat itu diselipkan di sebuah
parkiran masjid yang biasa gue datengin kalau lagi waktu sholat diluar.
Bukan kah islam adalah
agama yang sangat mengistimewakan wanita?? Surga aja ada dibawah telapak kaki
ibu. Tanpa seorang wanita, gue rasa peradaban manusia akan punah. Gue jadi
inget film Ayat-Ayat Cinta yang gue tonton lagi semalem. Betapa kuatnya hati
seorang Aisyah (Istri Fahri). Yang merelakan suaminya berpoligami dengan teman
dekatnya Fahri, Maria seorang wanita khatolik yang percaya akan kebesaran
Al-Quran. Bahkan dia pun hafal dengan lantang surat Maryam. Aisyah membutuhkan
Fahri sebagai seorang ayah untuk anaknya. Sedangkan Maria membutuhkan Fahri
untuk membangunkannya dari koma yang ditimbulkan akibat depresi. Walaupun
sempat terjadi konflik namun akhirnya mereka ber-3 bisa saling mengerti. Namun
akhirnya Maria meninggal karena penyakit yang dideritanya.
Oke sobat. Semoga ini
bisa menjadi renungan kita bersama.
1 comment:
hmm gitu y,,,,
Post a Comment