Haruskah Aku Menyerah?


Hidup itu bukan mempermasalahkan sedang berada di atas ataupun di bawah. Tapi hidup itu bagaimana cara kita menjalaninya dengan penuh cita, cinta dan keyakinan.

Apakah keadaan ini sedang menjadi titik terendahku? Inikah titik lemahku? Titik dimana aku hampir mengangkat bendera putih dan berkata “Aku menyerah”. Haruskah aku menyerah dititik ini? Kemana lagi aku mencari ketenangan selain Kepada-MU? Kemana lagi aku harus mencari perlindungan selain perlindungan dalam naungan-MU? Aku tidak memiliki siapa-siapa kecuali Engkau Ya Allah. Mukjizat dari-MU yang diturunkan lewat Nabi Muhammad SAW itulah petunjuk jalan yang secara nyata diberikan untuk menuntun umat-MU menuju surga-MU.
Biarkanlah aku menangis dalam luka dan dukaku. Tangis ini akan menjadi obat untukku. Air mata ini adalah teman yang memahamiku. Sepertinya aku tidak lagi dalam keadaan “aku baik-baik saja”. Tak hanya terjatuh, namun kali ini aku tersungkur dan sulit untuk berdiri kembali. Menertawakan diri sendiri atas kelucuan ini? Maaf sekali, ini bukan lelucon.
Bantu aku Ya Allah. Aku ingin terus berjuang. Aku ingin tetap bertahan. Aku masih mampu. Dan aku akan menyelesaikan cerita hidupku dengan baik. Hanya saja aku memerlukan kekuatan lagi. Perjalanan ini terasa tidak mudah. Kerikil-kerikil bertebaran di sekeliling pijakan kakiku. Tanjakan ataupun turunan siap menghadang jalanku.
Aku ingin terus berjalan dengan kakiku sendiri. Kuatkan aku yang hina ini Ya Allah. Ampuni segala dosaku dan ke dua orang tuaku. Lindungilah kami. Wahai Engkau yang pandai membolak balikkan hati. Istiqomahkan kami untuk selalu berjalan di jalan-Mu Ya Allah.  

No comments: