Malam, Selamatkan Aku!



Cinta datang memang tidak terduga
Tanpa tau kepada siapa hati akan berlabuh
Awalnya, kamu adalah kamu
Dan aku adalah aku
Bahkan aku tak yakin akan melebur menjadi KITA
Dunia kita terpisah jauh
Hingga tiba sebuah kesempatan datang
Perkenalan itu dimulai dengan pertemuan yang mengalir mengikuti arus
Senyumnya menjeratku untuk lebih dalam memperhatikannya
Aku menemukan titik fokus yang selalu mengalihkan perhatianku
Kuburan bunga-bunga cinta itu
Kini mulai tumbuh oleh pupuk dan air yang tiap hari menyirami
Sungguh, aku terlalu jauh melangkah
Melangkah untuk mengharapkan hal semu
Celakanya, hanya dia yang selalu aku tuju
Betapa bodoh!
Mungkin aku harus cukup bahagia
Sementara waktu, senyum itu masih enggan pergi dariku tuk temani sepi
Obati luka yang pernah ada
Jangan sampai terjatuh di lubang yang sama!
Pesan itu selalu berbisik lirih ditelingaku
Aku ingin dekat dengannya dengan biasa saja
Itu hanya sebuah alasan untuk berlindung
Hati ini terlalu takut untuk mendapat luka ke dua
Sebaiknya aku menarik kembali hatiku yang sempat terulur
Karena mungkin aku tau satu hal
Cinta itu rela berkorban
Dan yang kutahu, kau…
Ah sudahlah
Aku termakan ego sendiri

Sheila bilang, tidaklah mawar hampiri kumbang
Tunggu sampai hari yang tepat itu datang
Cinta akan menuntunmu kembali pulang
Tapi satu hal kupinta
Jangan janjikan aku apapun karena aku juga tidak bisa menjanjikan apa-apa terhadapmu
Aku tak bisa berlari untuk meraihmu
Namun aku bisa berjalan beriringan walaupun kita tidak bersama
Memantaskan diri dan seberapa pantas kamu untuk kutunggu
Pergilah bila ingin
Dan tetap tinggallah bila membutuhkanku
Sebelum waktu memisahkan
Aku perlu melatih diri
Semua akan baik-baik saja
Dan akan kembali seperti semula
Aku akan kembali menjadi aku
Kamu akan kembali menjadi kamu

Malam…
Selamatkan aku!
Tersenyumlah padaku
Temani aku hingga pagi datang
Teduhmu hanyutkanku

Suatu hari cinta akan tiada
Begitu juga denganku…

No comments: