Cinta
datang memang tidak terduga
Tanpa
tau kepada siapa hati akan berlabuh
Awalnya,
kamu adalah kamu
Dan
aku adalah aku
Bahkan
aku tak yakin akan melebur menjadi KITA
Dunia
kita terpisah jauh
Hingga
tiba sebuah kesempatan datang
Perkenalan
itu dimulai dengan pertemuan yang mengalir mengikuti arus
Senyumnya
menjeratku untuk lebih dalam memperhatikannya
Aku
menemukan titik fokus yang selalu mengalihkan perhatianku
Kuburan
bunga-bunga cinta itu
Kini
mulai tumbuh oleh pupuk dan air yang tiap hari menyirami
Sungguh,
aku terlalu jauh melangkah
Melangkah
untuk mengharapkan hal semu
Celakanya,
hanya dia yang selalu aku tuju
Betapa
bodoh!
Mungkin
aku harus cukup bahagia
Sementara
waktu, senyum itu masih enggan pergi dariku tuk temani sepi
Obati
luka yang pernah ada
Jangan
sampai terjatuh di lubang yang sama!
Pesan
itu selalu berbisik lirih ditelingaku
Aku
ingin dekat dengannya dengan biasa saja
Itu
hanya sebuah alasan untuk berlindung
Hati
ini terlalu takut untuk mendapat luka ke dua
Sebaiknya
aku menarik kembali hatiku yang sempat terulur
Karena
mungkin aku tau satu hal
Cinta
itu rela berkorban
Dan
yang kutahu, kau…
Ah
sudahlah
Aku
termakan ego sendiri
Sheila
bilang, tidaklah mawar hampiri kumbang
Tunggu
sampai hari yang tepat itu datang
Cinta
akan menuntunmu kembali pulang
Tapi
satu hal kupinta
Jangan
janjikan aku apapun karena aku juga tidak bisa menjanjikan apa-apa terhadapmu
Aku
tak bisa berlari untuk meraihmu
Namun
aku bisa berjalan beriringan walaupun kita tidak bersama
Memantaskan
diri dan seberapa pantas kamu untuk kutunggu
Pergilah
bila ingin
Dan
tetap tinggallah bila membutuhkanku
Sebelum
waktu memisahkan
Aku
perlu melatih diri
Semua
akan baik-baik saja
Dan
akan kembali seperti semula
Aku
akan kembali menjadi aku
Kamu
akan kembali menjadi kamu
Malam…
Selamatkan
aku!
Tersenyumlah
padaku
Temani
aku hingga pagi datang
Teduhmu
hanyutkanku
Suatu
hari cinta akan tiada
Begitu
juga denganku…
No comments:
Post a Comment