(16th) La Tahzan Ukhti


"Jangan bersedih, meskipun kau sangat merasa tersakiti dengan apa yang dikatakan orang lain terhadapmu. Jangan bersedih, meskipun apa yang kau perbuat belum membuahkan hasil yang memuaskan untuk dirimu. Jangan bersedih, meskipun tatkala orang lain memandang rendah terhadap kemampuan yang kau miliki. Jangan bersedih, meskipun engkau telah banyak kali terjatuh dan tersungkur sehingga hendak menangis."
(Di kutip dari www.shintanusi.blogspot.com )

“Bukan karena hari ini indah maka kita bahagia, tapi karena kita bahagia makan hari ini indah.”

Dear Ummu,


Hidup ini terlalu berharga untuk kau sia-siakan. Bersedih, menangis sebenarnya boleh saja, asalkan jangan terlalu berlarut. Kita wanita yang biasa menggunakan perasaan. Menangislah bila perlu. Tuangkan segala emosi mu di dalam tangis mu. Luapkan semua perasaan mu dalam linangan air mata. Air mata bahagia ataupun air mata kesedihan. Untuk air mata yang disebut kesedihan, jangan biarkan itu terlalu lama. Semalam saja sudah cukup. Paginya kau harus tersenyum kembali seperti cahaya sunrise di pagi hari.

Bagi penikmat alam, sunrise adalah hal yang istimewa. Sebuah kado terindah di pagi hari yang mampu mengembalikan semangat setelah kelelahan melakukan pendakian. Atau untuk mereka para pecinta pagi.
Apalagi untuk bersedih dan menangisi orang yang tak memperdulikan itu. Please ummu, jangan over dramatis. Sesungguhnya lelaki yang membuatmu besedih adalah lekaki yang yang tak pantas untuk menjadi imam mu. Apalagi lelaki yang membuat mu menaruh banyak harapan lalu menjatuhkan mu. Dia tak layak untuk masuk dipikiran mu.

Kau juga tak perlu bersedih atas kegagalan mu. Thomas Alfa Edison saja mengalami kegagalan lebih dari 9000 kali untuk menjadi orang besar. Kenapa kita yang hanya baru gagal berapa kali sudah merasa bila kita tak mampu??

Thomas Alfa Edison:Saya sukses, karena saya telah kehabisan apa yang disebut kegagalan”

Bukankah cita-cita mu menjadi penulis?? Maka menulislah sesering mungkin. Jangan pedulikan orang lain yang menganggap tulisan mu tak layak untuk dipublikasikan. Dan jika ada kritik dan saran mengenai tulisan mu, berterima kasihlah padanya. Itu berarti orang tersebut peduli terhadapmu.

Kritik dan saran yang didapat bisa kau jadikan masukan untuk kedepannya. Segala sesuatu yang kau kerjakan dengan sungguh-sungguh nantinya akan membuahkan hasil. Oke ukhti?? La Tahzan Ukhti (^_^)…

Terima Kasih untuk mereka yang sudah mau membaca tulisan ku. Arigatoo….




1 comment:

Omsasak said...

tetap semangat mbak ummu...