(8th) Percayakan Itu Kepada Diri Sendiri


Masa iya aku harus turun tangan sendiri ngebenerin pintu kamar mandi yang rusak sedangkan dirumah ku ada 2 lelaki dewasa namun mereka tak memperdulikannya. Oke. Aku bisa mengerjakannya sendiri.

Makin lama aku makin ngerti. Ternyata biarpun kita hidup bersama-sama, nggak seharusnya kita saling mengandalkan. Itu nggak baik. Sedekat apapun sebaiknya jangan terlalu mengarapkan bantuan. Kalau kita bisa mengerjakannya sendiri untuk apa meminta bantuan orang lain? Kalau pun belum bisa, kenapa tak mencoba buat belajar? Apapun hasilnya kita harus bangga. Itu lah kemampuan yang kita miliki. Tak usah kau pedulikan orang lain akan menghargai karya mu. Itu akan membuatmu merasa kalah. Jangan. Banggalah dulu terhadap dirimu sendiri, itu akan membuat mu bersemangat untuk berkarya.

Tau kah kau, cerita dibalik orang-orang sukses?? Kebanyakan dari mereka pasti mengalami masa-masa kritis. Ditentang, dicemoh banyak orang karena menjadi pembeda. Namun mereka tetap semangat menggapai mimpi hingga akhirnya keinginan itu tercapai. Untuk orang-orang yang pernah menertawakannya. Lihat lah dia, seseorang yang kau anggap remeh kini sukses bahkan melebihi dirimu.

Lalu bagaimana kah nasib akan mereka yang berputus asa akan hidupnya?? Hidup segan tapi tak mau. Lebih tepatnya seperti itu. Hidupnya mengalir begitu saja mengikuti arus. Tak jarang pula harus merasakan terdampar di tepian untuk menunggu arus membawanya kembali. Aahhh menyedihkan.


Untuk mereka yang tak bisa menghadapi kenyataan. Ahh itu juga terlalu lemah. Satu-satunya cara adalah maju dan menyerang. Tidak untuk menjadi pemain bertahan. 

Orang lain memiliki kepentingannya sendiri. Mereka punya agenda kegiatan sendiri. Untuk itu, percayakan semua hal kepada diri sendiri. Lakukan apa yang bisa kita lakukan. Kalau jatuh, yaa bangun lagi (^^,).

1 comment:

experiment said...

berusaha menjadi wanita yang mandiri a mbak