(5th ) “3 Kalimat”


Harusnya postingan gue hari ini udah memasuki tulisan ke-8. Berhubung dari kemarin mendekati lebaran, dan banyak aktivitas jadi gue belum sempet buat nulis lagi. Tapi gue pastiin, hingga akhir 31 Agustus 2013 tulisan-tulisan ini bakal kelar kok (^^,) ….. Oke. Let’s see…

Lama-lama gue bosen, mules denger kalimat-kalimat yang emang semestinya nggak terucap. Pertama, “Aku cinta kamu”. Kedua, “Aku sayang kamu”. Ketiga, “Mau nggak jadi pacar ku??”
Itu bikin gue bengong bego aja. Segitu pengen kah, lo pengen milikin seseorang itu??
Atas dasar apa?? Cinta?

Mungkin aja itu bukan cinta. Tapi hanya sebuah emosi. Lo harus bisa bedain mana cinta yang tulus dan cinta yang hanya manis dibibir saja. Terkadang perbedaan itu aja susah buat dipahamin. Yang tulus dianggap modus sedangkan yang modus dianggap tulus. Yang tulus pun terkadang terkalahkan oleh yang bermodus. Ckckckck jaman sekarang. Seberapa jauh sudah lo bisa mahamin doi?? Atau, yakin dengan adanya lo, bisa buat doi behagia?? Atau malah sebaliknya??

Perasaan cinta dan perasaan memiliki itu ternyata berbeda. Terkadang cinta itu emang tak harus dimiliki. Ia akan lebih baik berada diluar lingkaran kita. Bukankah bila ia bahagia, kita pun bisa ikut tersenyum?? Sedangkan perasaan ingin memiliki adalah perasaan semacam membutuhkan. Kita butuh seseorang itu dalam kehidupan kita.

Gue pernah nemuin semacam catatan kecil di dalam jok motor gue. Gue nggak ngerti gimana caranya kertas itu bisa masuk dan sejak kapan udah nongkrong di dalem. Entah hanya sebuah catatan omong kosong yang ditinggalkan oleh orang-orang iseng diluar sana atau apalah gue nggak mau mikirin terlalu jauh, tapi menurut gue itu jauh lebih sopan. Pemiliknya meninggalkan sebuah nama dan no handphone dan menulis sebuah kalimat “Jika diijinkan, bolehkah saya berta’aruf dengan mbak?”. Terdengar aneh namun buat gue itu kalimat yang sangat sopan untuk menghargai seorang wanita. Setelah gue inget bener-bener, mungkin surat itu diselipkan di sebuah parkiran masjid yang biasa gue datengin kalau lagi waktu sholat diluar.

Bukan kah islam adalah agama yang sangat mengistimewakan wanita?? Surga aja ada dibawah telapak kaki ibu. Tanpa seorang wanita, gue rasa peradaban manusia akan punah. Gue jadi inget film Ayat-Ayat Cinta yang gue tonton lagi semalem. Betapa kuatnya hati seorang Aisyah (Istri Fahri). Yang merelakan suaminya berpoligami dengan teman dekatnya Fahri, Maria seorang wanita khatolik yang percaya akan kebesaran Al-Quran. Bahkan dia pun hafal dengan lantang surat Maryam. Aisyah membutuhkan Fahri sebagai seorang ayah untuk anaknya. Sedangkan Maria membutuhkan Fahri untuk membangunkannya dari koma yang ditimbulkan akibat depresi. Walaupun sempat terjadi konflik namun akhirnya mereka ber-3 bisa saling mengerti. Namun akhirnya Maria meninggal karena penyakit yang dideritanya.


Oke sobat. Semoga ini bisa menjadi renungan kita bersama.