(19th) Perubahan

Ketika kau tak lagi terlihat cantik, apakah dia masih mau tetap memandang mu??  
Atau ketika kau tak lagi muda dan sehat seperti dulu, apakah dia akan setia menemani hari-harimu??
Dan ketika perutmu mulai buncit tak seramping hari kemarin, apakah dia masih mau menggandeng tangan mu??

Perubahan itu perlu proses. Tidak berjalan secara instans. Setiap perubahan pasti ada hal yang mempengaruhi dan mendasarinya. Dan hal itu akan berbeda bagi masing-masing orang. Seperti yang ku tulis kemarin mengenai adik ku. Perubahan itu berdasarkan hati. Hati kita telah diketuk untuk berubah. Hidayah itu datang bisa ke siapa saja, bahkan ke seorang bajingan sekalipun. Tapi ingat, kau yang dulu tidak seburuk itu .

“Lebih baik mana, seorang mantan bajingan atau mantan ustad??”
Hidayah itu akan membuat seseorang tak bisa memilih pilihan lain kecuali satu-satunya pilihan terakhir itu.

Dear Dia…
Kau teman yang dulu ku kenal. Dulu dan sekarang itu berbeda. Sebagian. Aku melihatmu bukan dari cover. Bukan itu yang membuatku tertarik. Bukan. Tapi perkataan, nasihat, serta keyakinan mu. Itu. Kau pantas dipilih untuk itu. Aku punya alasan untuk mempertahankan mu. Setiap orang bebas untuk berubah. Termasuk kau.

Dia tak hanya sebait lagu tak bermakna. Lirik-lirinya membuat seseorang yang mendengarnya seperti menemukan rumah. Dia pun tak hanya menjadi bait pertama, namun juga bait terakhir. Akan ada alasan dan resiko dibalik setiap pilihan. Bahkan suara-suara di belakang tak akan mampu mempengaruhi mu jika keyakinan mu kuat.


1 comment:

Anonymous said...

jika sudah menemukan rumah, jaga dan rawatlah rumah itu. Biar bisa tetap berdiri kokoh