(21st)

Jaman sekarang itu sangat berbeda jauh 180 derajat dengan jaman dulu. Yang dulu etika dan nilai dijunjung tinggi, kini mulai menghilang. Entah dipicu oleh kebudayan-kebudayaan barat yang dianggap lebih popular atau memang sepertinya nilai-nilai tersebut sudah tidak berlaku lagi diera 2000 ini. Nilai-nilai yang hampir diambang batas kepunahan. Tidak hanya diperkotaan namun juga pada daerah terpencil, pedesaan.

Pergaulan antara laki-laki dan perempuan tidak ada lagi benang pembatas. Bahkan tanpa suatu ikatan resmi mereka tidak segan untuk melakukan hubungan layaknya suami istri.


Berbicara mengenai itu, ada banyak media yang sering disalah gunakan fungsi. Bisa kita lihat pada media jejaring sosial yang sudah memiliki jutaan pengguna. Pengguna tanpa batasan umur yang bisa dipalsukan saat proses pendaftaran. Yang muda dan masih kecil sudah dengan mudahnya menyesuaikan diri. Yang sudah mulai berumur pun tidak mau dicap sebagai orang yang ketinggalan jaman.

Sudah banyak contoh dan kasus yang bermunculan di TV atapun media cetak. Banyak remaja atau bahkan anak dibawah umur yang hilang setelah diketahui berkenalan dengan seseorang melalui dunia maya. Dan setelahnya kembali, mereka diketahui sudah kehilangan kegadisannya.

Tidak hanya itu, mereka yang berkomitmen dengan menjalin hubungan “pacaran” pun menjadi pemandangan yang sudah tidak asing lagi. Cinta sudah menutup naluri hati bahkan menggoyahkan keimanan seseorang. Yakinkah itu cinta?? Awalnya memang cinta namun seiring bisikan-bisikan tanpa wujud merubahnya menjadi nafsu dan emosi.

Cinta itu memang anugerah Tuhan yang wajib kita syukuri. Namun harus kita jaga. Dengan bermodal cover yang terpampang sebagai tanda pengenal, seseorang dengan gampangnya memilih layaknya membeli barang-barang di supermarket. Berawal dengan sapaan dan balasan, lalu berlanjut pertemuan kemudian dengan singkat mereka beranjak ke hubungan pacaran. Waw.


1 comment:

Anonymous said...

sekarang cinta sudah dikalahkan sama nafsu