(26th) LIQO


Dalam cerita ini, aku akan menjadi sudut pandang orang kedua yang akan bercerita mengenai tokoh utamanya. Ini mengenai jilbab yang selalu menggetarkan hatiku, jilbab yang membuatku nyaman memandangnya dan jilbab yang membuat seseorang yang memakainya terlihat seperti bidadari yang sangat anggun dan cantik dimataku. Hal itu sering kali membuat ku kagum. Mengagumi mereka dengan jilbab yang dipakai. Sangat cantik. Dalam konteks jilbab yang dipakai adalah menutup aurat, yaitu hanya wajah dan telapak tangan saja yang boleh terlihat dan tentunya bukan dengan pakaian-pakaian yang memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya.

Kisah-kisah inspirasi itu tak hanya datang dari seorang atau dua orang saja. Tapi ada beberapa. Murabbi kelompok Liqo ku akan menjadi target yang akan aku ceritakan. Kita sebut saja mbak Nurul. Beliau berasal dari pulau Bali. Walaupun tumbuh dan dibesarkan didaerah minoritas, tak menghalangi keyakinannya untuk memakai hijab. Beliau menjadi salah satu mahasiswa disebuah kampus ternama di Jogja. Segenggam prestasi pun ia raih. Mulai dari menjadi pembicara ataupun pengisi pengajian-pengajian di kampus maupun luar kampus. Bersama motor berplat DK dengan nomor polisi tanggal lahirnya sendiri, beliau melakukan aktifitasnya untuk melakukan kegiatannya dari satu tempat ketempat lain. Salah satunya menjadi mentoring Liqo. Liqo adalah semacam perkumpulan pengajian kecil. Kelompokku terdiri tak lebih dari 8 orang. Pengajian ini berawal dari semester 1 karena tuntutan matkul Pendidikan Agama Islam. Setelahnya, kita satu kelompok memutuskan untuk meneruskan kegiatan ini. Kiranya ini sangat membantu ku dan teman-teman yang masih sangat haus siraman rokhani.

Dari kegiatan ini kami dapat mempelajari sedikit demi sedikit apa yang kami belum ketahui. Tak hanya kajian dan bacaan Al-Quran yang dipelajari. Tapi juga sharing pengalaman dan diskusi. Dari diskusi-diskusi akhirnya kita mendapat kesimpulan dari jawaban yang dicari. Bertempat di Masjid kampus setiap seminggu sekali kegiatan ini berjalan. Sesekali kami melakukan masak-masak atau hangout bersama. Seru. Ohh iya tambahan penting. Ini kegiatan khusus buat cewek.


Tak hanya ilmu untuk dunia saja yang kita butuhkan. Harus di seimbangkan juga dengan ilmu untuk akhirat kita nanti. 

2 comments:

Anonymous said...

semoga ilmu yang dipelajari dari liqo, bisa menjadi bekal akhirat nanti.

Tetap semangat um.

tulisanummu.blogspot.com said...

Amiiiiin. makasih :D